Desa Prapagan yang terletak di Kecamatan Jeruklegi, Kabupaten Cilacap, memiliki keunikan dalam mosaik budayanya. Bhineka Tunggal Ika, moto nasional yang berarti “Berbeda-beda tetapi tetap satu kesatuan”, tergambar jelas dalam kehidupan sehari-hari masyarakat di desa ini. Desa Prapagan menjadi contoh nyata betapa pentingnya keberagaman budaya dalam memperkuat jalinan sosial dan harmoni dalam masyarakat.
Kebudayaan yang Beragam
Desa Prapagan memiliki penduduk yang berasal dari berbagai suku dan agama. Suku Jawa, Sunda, dan Batak, serta pemeluk agama Islam, Kristen, dan Hindu dapat hidup berdampingan dalam kesatuan yang harmonis. Setiap suku dan agama memiliki peran serta dalam mempertahankan dan mengembangkan kebudayaan masing-masing, sambil tetap menjunjung tinggi kerukunan antarumat beragama.
Kontribusi Seni dan Budaya
Masyarakat Desa Prapagan aktif dalam melestarikan dan mengembangkan seni dan budaya. Berbagai upacara adat seperti pernikahan, khitanan, dan upacara kedatangan musim panen diadakan dengan penuh kemeriahan. Seni tari, lagu, dan musik tradisional juga menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari masyarakat.
Selain itu, desa ini juga memiliki kerajinan tangan tradisional yang menjadi sumber mata pencaharian bagi sebagian masyarakat. Pengrajin di desa tersebut mahir dalam membuat kerajinan anyaman, patung kayu, dan batik, yang merupakan warisan budaya yang berharga.
Mosaik Makanan
Desa Prapagan juga menghadirkan mosaik makanan yang menggambarkan keanekaragaman kuliner. Setiap suku mempertahankan resep tradisional mereka, yang kemudian menjadi bagian dari masakan sehari-hari di desa ini. Makanan khas Jawa seperti gudeg dan sambal krecek dapat dengan mudah ditemukan disamping masakan khas Sunda seperti pepes ikan dan karedok. Demikian pula, masakan Batak yang kaya rempah seperti saksang dan babi panggang pada acara-acara tertentu. Keberagaman kuliner ini menjadi daya tarik bagi wisatawan yang berkunjung ke desa Prapagan.
Sumber Daya Alam yang Dijaga
Tak hanya aspek budaya yang mencirikan Desa Prapagan, tetapi juga kepedulian terhadap sumber daya alam. Desa ini memegang teguh prinsip pelestarian alam dan memiliki kebun sayur dan buah organik. Lingkungan yang bersih dan hijau menjadikan desa ini menyajikan pemandangan yang indah dan segar.
Hal ini tidak lepas dari kesadaran masyarakat yang secara kolektif menjaga kelestarian lingkungan sebagai warisan yang harus dilindungi bagi generasi mendatang.
Menjaga Harmoni dalam Keberagaman
Masyarakat Desa Prapagan memahami betapa pentingnya menjaga keharmonisan dalam perbedaan. Mereka saling menghormati dan bekerja sama dalam berbagai acara sosial dan keagamaan. Keberagaman ini menjadi perekat dan memperkuat semangat gotong royong serta solidaritas sosial yang tinggi.
Mosaik Budaya: Bhineka Tunggal Ika
Seperti yang tergambar dalam Bhineka Tunggal Ika, masyarakat Desa Prapagan adalah contoh nyata harmoni dalam mosaik budaya. Desa ini menunjukkan bahwa perbedaan adalah kekayaan yang harus dijaga dan diperkuat. Bhineka Tunggal Ika di Desa Prapagan, Kecamatan Jeruklegi bukanlah sekadar motto nasional, tetapi juga semangat hidup dan kebersamaan masyarakat.
Apakah kita sebagai masyarakat modern dapat menjaga dan menghargai keberagaman seperti yang dilakukan oleh masyarakat Desa Prapagan? Menjadi pertanyaan yang patut didiskusikan.
Also read:
Inklusi Sosial: Kunci Keberagaman dan Kesejahteraan Desa Prapagan
Melangkah Bersama Tradisi: Keberlanjutan Adat di Desa Prapagan